Bius Umum dan Spinal (Hilangnya kesadaran pada saat dilakukan operasi)
- Syifa Natasha
- December 19, 2018
ARTI PEMBIUSAN
Anestesi atau dikenal sebagai proses pembiusan merupakan pemakaian obat bius dalam upaya menghilangkan rasa pada area atau bagian tubuh tertentu bahkan menghilangkan kesadaran. Tujuan pembiusan adalah menetralisi rasa sakit ketika dilakukan prosedur kesehatan seperti tindakan operasi atau pembedahan organ tubuh manusia. Obat bius memengaruhi syaraf dan kinerja otak sehingga timbul ketidaksadaran (mati rasa) pada tubuh manusia.
SEBELUM PEMBIUSAN
Persiapan sebelum prosedur operasi dan pembiusan bagi pasien yaitu tidak diperbolehkan makan atau minum dalam beberapa jam sebelum operasi, serta dilakukan pencukuran (shaving) terhadap bulu dan rambut disekitar area tindakan.
JENIS-JENIS PEMBIUSAN
Tiga jenis pembiusan yang digunakan dalam ilmu kedokteran antara lain bius lokal, regional dan umum.
Bius lokal dilakukan untuk tindakan medis minor atau operasi kecil misalnya untuk mengangkat mata ikan pada kaki, penjahitan luka kecil, dan penambalan gigi berlubang. Dokter hanya mengaplikasikan obat bius ke sekitar area kulit yang akan dilakukan tindakan.
Bius regional akan membuat sebagian besar tubuh mati rasa, misalnya pada prosedur section caesaria (operasi sesar). Bius regional terbagi atas bius epidural, bius spinal, dan blok saraf tepi.
Bius umum memengaruhi otak dan seluruh tubuh sehingga pasien tidak sadarkan diri atau tertidur pulas. Biasa dilakukan untuk menunjang kinerja dokter saat menjalani operasi besar.
PEMBIUSAN SPINAL
Atau spinal anesthesia (GA) merupakan pembiusan dengan memasukan obat berupa suntikan jarum halus melalui tulang belakang (tulang punggung) sehingga pasien tidak mengalami rasa nyeri ketika di sayat dengan pisau, namun pasien tetap sadar dan bisa bicara dengan petugas serta mengetahui bahwa dirinya sedang menjalani operasi.
Teknik Spinal Anestesi sangat berguna pada pasien yang tidak bisa dilakukan pembiusan umum dengan teknik Intubasi endotrakeal, seperti pasien yang mengalami gangguan saluran napas, yaitu asma bronkial, bronkitis alergi dan kelainan anatomi saluran nafas.
Prosedur dilakukannya pembiusan spinal yaitu :
- Pemasangan monitor rekam jantung dan level oksigen
- Pengukuran tekanan darah
- Posisi pasien miring kiri atau kanan, lutut dilipat ke perut dan kepala menunduk sehingga celah antar tulang belakang terbuka maksimal atau posisi duduk dengan kepala menunduk
- Pemakaian sarung tangan steril
- Tindakan pembersihan (antiseptik) daerah lumbal
- Anestesi infiltrate pada daerah yang akan dilakukan penusukan jarum spinal
Spinal Anestesi dapat dilakukan pada tindakan Sectio Caesaria. pasien dengan Hernia, pasien yang akan di operasi dengan patah tulang kaki, maupun amputasi anggota gerak bawah.
Komplikasi yang mungkin terjadi akibat pembiusan spinal yaitu syok spinal, cedera kauda ekuina, perdarahan, jarum parah saat penusukan, sakit kepala, infeksi selaput pelindung otak, serta sakit tulang belakang.
PEMBIUSAN UMUM
Atau general anesthesia (GA) merupakan tindakan medis yang memanfaatkan obat bius untuk membuat pasien kehilangan kesadaran secara total dalam jangka waktu panjang. Selama tubuh berada pada kondisi tidak sadar maka diperlukan alat deteksi jantung untuk memantau kondisi dan kerja jantung. Proteksi jalan napas dilakukan dengan tindakan intubasi (pemasangan pipa endotrakeal). Perlu diperhatikan riwayat kesehatan dan riwayat alergi sebelum dilakukan pembiusan.
Teknik pembiusan umum yaitu :
- Obat bius disuntikkan ke pembuluh darah
- Obat dihirup melalui hidung hingga ke paru
Risiko yang mungkin bisa terjadi pada pembiusan umum yaitu nyeri atau luka pada mulut dan tenggorokan, cedera gigi, suara menjadi serak, sakit kepala, rasa lelah dan kebingungan berkepanjangan, cedera pada syaraf dan pembuluh darah, serta pneumonia aspirasi.