Low Back Pain

dokter rsud kota bogor 22
Artikel

Low Back Pain

  • admin
  • August 1, 2017

Nyeri punggung bagian bawah, dikenal juga dengan istilah Low Back Pain (LBP) adalah rasa nyeri yang terjadi di daerah pinggang bagian bawah dan dapat menjalar ke tungkai bawah yang berupa rasa nyeri, kebas, kesemutan atau mati rasa yang membuat rasa tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas gerak. Beberapa hal yang menyebabkan LBP antara lain adalah spasme otot (ketegangan otot) yang merupakan penyebab yang terbanyak dari LBP. Selain itu postur tubuh dan aktivitas harian, gangguan struktur tulang belakang seperti saraf terjepit yang disebabkan Hernia Nucleous Pulposus (HNP), osteoporosis (pengeroposan tulang), skoliosis (lengkung tulang belakang yang abnormal), serta penyebab lainnya seperti infeksi ataupun tumor pada tulang belakang.  Kebiasaan posisi duduk yang salah dan terlalu lama akan menyebabkan tekanan pada bantalan sendi meningkat dari 5 sampai 10 kali lipat dibandingkan dengan aktivitas berdiri. Kegiatan seperti mengangkat dan mendorong beban terlalu berat juga dapat menimbulkan nyeri punggung bawah karena peregangan yang berlebihan pada otot di tulang belakang.

LBP dapat mengenai usia muda hingga tua dalam rentang umur 30 – 65 tahun. Selain usia, faktor yang meningkatkan risiko nyeri tulang belakang bawah adalah kelebihan berat badan, kehamilan, serta kebiasaan merokok.

Sumber terjadinya LBP berhubungan dengan spasme otot di area lumbal, bantalan (discus) sendi antara tulang belakang, saraf tulang belakang, atau struktur jaringan ikat yang lain. Jika mengalami rasa sakit pada punggung bagian bawah, segeralah ke rumah sakit untuk memastikan penyebabnya. Dokter spesialis bedah orthopaedi akan menyarankan pemeriksaan pendukung seperti rontgen, pemindaian tulang, EMG (electromyography) dan NCV test (Nerve Conduction Velocity), CT-Scan, ataupun MRI (magnetic resonance imaging).

Masyarakat awam seringkali melakukan peregangan otot sampai timbul bunyi “krek-krek” pada tulang, padahal secara ilmiah kegiatan tersebut tidak memberikan manfaat bagi kesehatan otot dan tulang. Perenggangan tersebut malah dapat mengakibatkan kondisi fatal seperti penyempitan saraf (saraf terjepit) hingga terjadinya pergeseran tulang. Beberapa penanganan yang dapat dilakukan di RSUD Kota Bogor bagi penderita LBP diantaranya yaitu anjuran pola hidup sehat, pemberian obat-obatan anti nyeri dan anti radang, latihan fisioterapi, dan tindakan operasi.

Hampir 80% kasus LBP tidak memerlukan tindakan operasi. Dokter akan mengevaluasi hasil pengobatan yang telah dijalani, sebelum memutuskan tindakan operasi yang akan dilakukan. Prosedur operasi yang dilakukan dokter spesialis Bedah Orthopaedi merupakan pilihan terakhir jika pengobatan LBP tidak berhasil atau rasa sakit semakin parah. Operasi dapat bertujuan membebaskan jaringan saraf agar bantalan sendi tulang (discus) yang menekan saraf tulang belakang (HNP), menstabilisasi tulang belakang yang keropos atau patah (instability), mengoreksi lengkungan tulang belakang yang abnormal, dan mengevakuasi abses akibat proses infeksi. Pemasangan pen pada operasi tulang belakang dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung dari jenis penyakitnya yang secara umum telah dipakai luas di seluruh dunia.

Jika penderita LBP mengalami nyeri sendi secara tiba-tiba di rumah, maka diharuskan segera berbaring dan menghentikan aktivitas beratnya agar tidak memperparah kondisi saraf yang terjepit. Pemberian kompres panas pada situasi nyeri pinggang bawah hanya meringankan nyeri sebatas persarafan pada kulit saja, namun untuk pasien yang sudah mengalami penyempitan saraf terjepit di tulang belakang, tidak akan berpegaruh sama sekali, sehingga perlu diberikan obat-obatan dari dokter bedah tulang. Tidak terdapat pantangan makanan yang secara spesifik harus dihindari bagi penderita LBP. Terapkan pola makan sehat seimbang (konsumsi sayur dan buah), diet rendah lemak, dan lakukan gerak aktif untuk masa pemulihan di bawah pengawasan dokter.

Pencegahan agar LBP tidak semakin parah dapat dilakukan ketika penyebab dan tingkat keparahan penyakit sudah diketahui. Modifikasi gaya hidup yang dapat dilakukan misalnya dengan menghindari aktivitas duduk dalam waktu lama, gunakan bantal di punggung bila kursi tidak cukup menyangga saat duduk, selingi berdiri setiap setengah jam sekali agar otot tulang belakang dapat rileks, berhati-hati atau sebisa mungkin menghindari mengangkat beban berat, menekuk lutut (bukan punggung) saat mengangkat atau menurunkan benda berat, tidur di kasur yang nyaman dan menopang posisi anatomis tulang belakang, berolahraga secara teratur, serta melakukan latihan-latihan yang membuat otot pinggang lebih nyaman (latihan fisioterapi).

dr. Aditya Jayamanggala, SpOT

Posted by dr. Risca Nosita

dokter rsud kota bogor 22