HEPATITIS C

hospital rsud kota bogor 5
Artikel

HEPATITIS C

  • Syifa Natasha
  • July 25, 2018

Infeksi virus hepatitis C dalam jangka lama dapat menyebabkan terjadinya sirosis hepatis

Apa Itu Hepatitis C ?

Hepatitis C merupakan penyakit infeksi dan peradangan pada organ hati (hepar) akibat virus hepatitis C. Hepatitis C umumnya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga sebagian besar penderita tidak menyadari bahwa dirinya sudah tertular sampai akhirnya menderita kerusakan hati bertahun-tahun kemudian.

Hepatitis C Akut dan Kronis

Virus hepatitis C dapat menyebabkan infeksi akut dan kronis. Hepatitis C akut adalah infeksi yang terjadi pada 6 bulan pertama. Infeksi ini biasanya tanpa gejala dan jarang yang mematikan. Sekitar 15% penderitanya berhasil sembuh dari penyakit ini tanpa penanganan khusus. Sementara 85% sisanya akan menyimpan virus untuk waktu lama yang kemudian berkembang menjadi infeksi hepatitis C kronis. Penderita hepatitis C kronis memiliki risiko sekitar 20% untuk terkena sirosis hati dalam waktu 20 tahun. Sirosis Komplikasi ini dapat berakibat fatal.

Gejala Hepatitis C

Masa inkubasi (waktu sejak virus pertama masuk hingga gejala muncul) untuk hepatitis C yaitu 2 minggu hingga 6 bulan. Hanya sekitar 20 persen penderita hepatitis C yang mengalami gejala. Beberapa indikasinya meliputi:

  • Kelelahan
  • Nyeri otot dan sendi
  • Demam
  • Tidak nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Tinja berwarna abu-abu
  • Sakit kuning
  • Depresi
  • Gatal-gatal pada kulit

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala di atas. Diagnosis sedini mungkin akan mengurangi risiko komplikasi hepatitis C.

Cara Penularan Hepatitis C

Virus hepatitis C berkembang dalam darah, sehingga penularan utamanya melalui kontak dengan darah penderita. Cara penularan hepatitis C yang paling umum terjadi adalah melalui jarum suntik, misalnya pengguna obat-obatan terlarang yang berbagi jarum suntik atau menjalani proses pembuatan tato di tempat yang tidak memiliki peralatan steril. Di samping itu, saling meminjamkan barang pribadi seperti gunting kuku dan sikat gigi serta hubungan seks bebas juga dapat mempertinggi risiko seseorang untuk tertular hepatitis C.

Diagnosis dan Pengobatan Hepatitis C

Apabila ditangani sedini mungkin, kerusakan hati pada penderita hepatitis C dapat dicegah dan dihambat. Karena itu, orang-orang yang berisiko tinggi tertular penyakit ini disarankan untuk menjalani tes darah guna mendiagnosis hepatitis C.

Pengobatan hepatitis C bertujuan menghentikan perkembangan virus dan mencegah kerusakan hati. Contoh antivirus yang umum digunakan adalah interferon dan ribavirin.

Para pakar kemudian berhasil menemukan  jenis obat baru yang lebih efektif sekaligus lebih aman dan bisa ditoleransi oleh tubuh. Nama obat terbaru itu adalah direct antiviral agent (DAA).

Langkah Pencegahan Hepatitis C

Hepatitis C belum bisa dicegah dengan vaksinasi. Untuk menurunkan risiko penularan Hepatitis C, maka berhenti atau tidak menggunakan obat-obatan terlarang, serta tidak berbagi penggunaan barang pribadi yang berpotensi terkontaminasi darah (seperti gunting kuku dan sikat gigi). Penderita hepatitis C lebih berisiko untuk terkena hepatitis jenis lain. Dokter umumnya menganjurkan vaksinasi untuk mencegah hepatitis A dan B.

PROGRAM PENGOBATAN HEPATITIS C DENGAN DAA sudah tersedia di RSUD KOTA BOGOR. PEMERIKSAAN HCV-RNA (Jumlah virus Hepatitis C dalam darah) dan TERAPI DAA DISEDIAKAN GRATIS UNTUK PENDERITA HEPATITIS C DENGAN ANTIBODI = ANTI HCV POSITIF (+). POLI HEPATITIS DIBUKA SATU KALI PERMINGGU SETIAP HARI KAMIS, BERKONSULTASILAH DENGAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM.

hospital rsud kota bogor 5