Difteri

dokter rsud kota bogor 7
Artikel

Difteri

  • admin
  • January 17, 2018

APA ITU DIFTERI?

Difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.

Penyebaran infeksi difteri dapat terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri. Ada sejumlah cara penularan yang perlu diwaspadai, seperti :

  • Terhirup percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk
  • Barang yang terkontaminasi bakteri (mainan / handuk)
  • Sentuhan langsung pada luka borok akibat difteri di kulit penderita

Bakteri difteri akan menghasilkan racun yang membunuh sel sehat dalam tenggorokan, sehingga akhirnya menjadi sel mati yang akan membentuk membran (lapisan tipis) abu-abu pada tenggorokan. Racun yang dihasilkan juga berpotensi menyebar dalam aliran darah dan merusak jantung, ginjal, serta sistem saraf.

GEJALA DIFTERI

Difteri umumnya memiliki masa inkubasi (rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul) sekitar 2 hingga 5 hari. Gejala difteri meliputi :

  • Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel
  • Demam dan menggigil
  • Sakit tenggorokan dan suara serak
  • Sulit bernapas atau napas yang cepat
  • Pembengkakan kelenjar limfe pada leher
  • Lemas dan lelah
  • Pilek, awalnya cair, lama-kelamaan kental bercampur darah

Difteri juga terkadang menyerang kulit dan menyebabkan luka seperti borok yang akan sembuh dalam beberapa bulan.

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda atau anak Anda menunjukkan gejala-gejala di atas. Difteri harus diobati secepatnya untuk mencegah komplikasi.

KOMPLIKASI DIFTERI

Pengobatan difteri harus segera dilakukan untuk mencegah penyebaran sekaligus komplikasi yang serius, terutama pada penderita anak-anak. Diperkirakan 1 dari 5 penderita balita dan lansia di atas 40 tahun meninggal dunia akibat komplikasi difteri.

Jika tidak diobati dengan cepat dan tepat, toksin dari bakteri difteri dapat memicu beberapa komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Masalah pernapasan à menghambat pernapasan, memicu reaksi peradangan paru, dan menyebabkan gagal napas
  • Kerusakan jantung à toksin difteri berpotensi masuk ke jantung dan menyebabkan peradangan otot jantung (miokarditis), sehingga timbul detak jantung tidak teratur, gagal jantung, dan kematian mendadak
  • Kerusakan saraf à toksin difteri menyebabkan sulit menelan, masalah saluran kemih, kelumpuhan pada diafragma, serta pembengkakan saraf tangan dan kaki
  • Difteri hipertoksik à bentuk difteria yang sangat parah, memicu pendarahan dan gagal ginjal

PENCEGAHAN DIFTERI DENGAN VAKSINASI

Langkah pencegahan paling efektif untuk penyakit ini adalah dengan vaksin. Pencegahan difteri tergabung dalam vaksin DTP. Vaksin ini meliputi difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan.

Vaksin DTP termasuk dalam imunisasi wajib bagi anak-anak di Indonesia. Pemberian vaksin ini dilakukan 5 kali pada saat anak berusia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, satu setengah tahun, dan lima tahun. Selanjutnya dapat diberikan booster dengan vaksin sejenis (Tdap/Td) pada usia 10 tahun dan 18 tahun. Vaksin Td dapat diulangi setiap 10 tahun untuk memberikan perlindungan yang optimal.

dokter rsud kota bogor 7